Gejala dan Pengobatan Jenis-Jenis Kista

Gejala dan Pengobatan Jenis-Jenis KistaPenyakit kista adalah penyakit sejenis tumor jinak yang memiliki kantong (folikel) yang mengandung cairan. Penyakit kista merupakan penyakit yang paling mengerikan dan sering menyerang pada organ vital wanita terutama pada sistem reproduksi wanita.

Sebenarnya penyebab penyakit kista ini belum dapat dipastikan namun beberapa penelitian menunjukkan bahwa munculnya kista sangat berhubungan dengan pola hidup yang tidak sehat, faktor keturunan maupun haid yang tidak teratur, penderita hipotiroid menstruasi pada usia dini dan lain sebagainya.

Jenis- jenis kista lainnya jika ditinjau dari jenis kandungan cairannya dapat dibagi menjadi beberapa bagian diantaranya adalah kista Serosum, Kista Musinosum dan  Kista Dermoid.

Jenis-jenis kista Ovarium jika dilihat dari tingkat keganasannya dibedakan menjadi dua yaitu kista non-neoplastik atau kista yang sifatnya jinak karena dapat sembuhdengan sendirinya. Jenis kista lainnya yaitu kista neoplastik. Kista neopalstik ini sangat berbahaya karena pertumbuhannya sangat cepat dan dapat membentuk ukuran yang membesar.

Sementara kista yangyang terjadi pada ovarium dapat dibagai menjadi beberapa jenis kista lagi. Untuk lebih jelasnya silahkan disimak pembahasan singkat tentang beberapa jenis kista ovarium seperti dibawah ini, antara lain:

Kista Corpus Luteum.
Kista Corpus Luteum merupakan jenis kista yang disebabkan oleh kegagalan folikel memecah sel telur yang tidak dibuahi sehingga cairan tersebut tetap berada dalam folikel (kantong sel telur). Biasanya Kista Corpus Luteum berdiameter 2-6cm. Jika ukuran kista ini sampai membesar dan batang ovarium melilit, dapat menimbulkan rasa sakit dan memerlukan tindakan pembedahan secepat mungkin.

Kista hemorrhagic
Kista hemorrhagic merupakan jenis kista fungsional yang tetapi menimbulkan pendarahan dan biasanya wanita yang mengalami kista hemorrhagic mengalami kram perut.

Kista Endometrium
Kista Endometrium merupakan jenis kista yang terjadi ketika munculnya jaringan endometrial (lapisan rahim) pada ovarium. Kista Endometrium berukuran antara 2-20cm dan mengandung cairan darah kecoklatan. Pada umumnya Kista Endometrium diderita oleh wanita yang masih produktif dan dapat menyebabkan infertilitas.

Kista dermoid
Kista dermoid ini merupakan jenis kista yang mengandung jaringan tulang, lemak maupun cairan lainnya. Diameter kista dermoid ini bisa mencapai 15 cm dan biasanya menyebabkan tuba pallopi terlilit hingga menimbulkan peradangan.

Gejala penyakit kista
Gejala penyakit kista pada umumnya tidak memberikan gejala yang signifikan jika tidak dilakukan dengan pemeriksaan melalui USG. Walau demikian beberapa gejala kista yang mesti kita waspadai dan segera melakukan tindakan pemeriksaan yang lebih lanjut jika mengalami beberapa gangguan tubuh seperti:

– Seperti rasa nyeri saat haid dan berlangsung secara terus menerus.
– Adanya perubahan fisik pada perut dan kian lama kian membesar.
– Adanya gangguan saat buang air kecil ataupun disaat membuang air besar.
– Gejala lainnya seperti rasa nyeri pada perut dan disertai muntah.
– Rasa nyeri pada panggul hingga pada punggung bagian bawah dan paha.
– Munculnya rasa nyeri pada saat bersenggama.

Pengobatan kista
Pengobatan kista dapat dilakukan dengan kemoterapi, pembedahan maupun pengobatan dengan ramuan tradisional, ketiga cara ini ditempuh didasarkan pada tingkat keparahan kista.

Untuk menentukan tindakan pengobatan pada kista ovarium ini harus diputuskan oleh dokter ahli bedah anda. Selain itu, beberapa makanan yang harus anda hindari bagi penderita kista ovarium ini adalah makanan yang banyak mengandung santan, seafood, fastfood, kuning telur, alpukat dan gorengan dengan memakai minyak sawit putih. Selain itu, susu sapi, jeroan dan makanan yang manis sebaiknya anda hindari.

Penyakit kista ovarium terkadang tidak memiliki gejala yang signifikan kecuali dengan melakukan pemeriksaan USG secara rutin. Hindari beberapa makanan yang dapat memicu pertumbuhan kista serta menjaga pola makan yang sehat merupakan cara terbaik untuk mencegah terjadinya kista neoplastik.