Kebanyakan kista hati tidak menimbulkan gejala ketika kista hanya tumbuh secara tunggal sepanjang ukuran mereka masih kecil. Berbeda halnya jika ukuran dan jumlah kista meningkat secara signifikan akan mimbulkan beberapa gejala yang dirasakan oleh penderitanya.
Penyebab kista hati
Kista hati bisa hadir sejak masa bayi yang disebut dengan kista bawaan. Penyakit keturunan, seperti fibrosis hati juga dapat menyebabkan pembentukan kista hati.
Penyakit kista hati bawaan (penyakit hati polikistik) dapat mengakibatkan pengembangan beberapa kista pada hati serta dapat mempengaruhi fungsi ginjal.
Pembentukan kista jinak di dalam saluran empedu dapat disebabkan oleh penyakit bawaan lainnya yang biasa disebut kista koledokus.
Kista hati juga dapat disebabkan oleh disposisi genetik serta infeksi yang disebabkan oleh parasit granulosus Echinococcus yang lebih dikenal dengan istilah kista hidatidosa
Gejala kista hati
Gejala kista hati umumnya asimtomatik dimana penderitanya biasanya baru menyadari bahwa didalam tubuh mereka mengembangkan kista setelah mereka menjalani beberapa tes untuk mendeteksi penyebab beberapa masalah kesehatan lainnya.
Beberapa gejala kista yang dirasakan ketika kista mulai membesar seperti sakit/nyeri perut, Tekanan pada perut, hati membesar, perut membengkak, Obstruksi saluran empedu, diare, mual serta beberapa gejala lainnya.
Pengobatan kista hati
Pengobatan kista hati yang telah parah terpaksa dengan menempuh operasi pengangkatan kista. Untuk obat yang diresepkan dokter biasanya hanya bertujuan untuk membantu membunuh parasit yang menyebabkan kista tersebut. Dalam kasus penyakit hati polikistik, jika jumlah kista maka transplantasi hati adalah satu-satunya pilihan pengobatan.
Jadi kista hati bisa didapatkan sejak penderitanya mungkin masih dalam kandungan ataupun pada saat dimana mereka terinfeksi bakteri tertentu. Pengobatan kista jika diperlukan biasanya dokter akan meresepkan obat anti bakteri jika kista itu disebabkan oleh infeksi bakteri.